3 hotel baru akan berdiri dipalembang, hal ini mengindikasikan bahwa masih menjanjikannya
Bisnis perhotelan dan restoran di Sumsel, khususnya Palembang,. enurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumsel, Iwan Setiawan, saat ini saja ada 127 hotel mulai dari wisma, hotel kelas melati hingga hotel berbintang.
“Bahkan, bakal ada tambahan tiga hotel bintang tiga lagi, yakni Aston Quest di kawasan Dempo, hotel dari grup Thamrin, dan Grand Zurich,” jelasnya. Hotel Aston Quest akan mulai beroperasi Juli mendatang. Sedangkan, hotel yang akan didirikan grup Thamrin di kawasan Palembang Indah Mall (PIM) kemungkinan juga akan beroperasi tahun ini. Sedang untuk Hotel Grand Zurich di kawasan Rajawali, kemungkinan baru beroperasi 2010 mendatang.
Menurut Iwan, di metropolis saja ada satu hotel bintang lima, empat hotel bintang empat, dan tiga hotel bintang tiga. Sedangkan, jumlah restoran yang menjadi anggota PHRI mencapai 81 buah. Ini tidak termasuk yang belum terdaftar sebagai anggota PHRI. Lebih jauh dikatakannya, tahun lalu sektor perhotelan dan restoran menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel sekitar Rp14 miliar. “Pada tahun diperkirakan bisa naik antara Rp15 miliar hingga Rp16 miliar,” bebernya. Angka itu belum termasuk sejumlah retribusi dan pajak lain yang diatur dalam peraturan daerah (perda).
Sedangkan, tingkat occupancy hotel cukup bagus, yakni berkisar 85 persen. Ini berkaitan dengan program promosi pariwisata di Sumsel yang cukup gencar. Namun, masih ada permasalahan yang dikeluhkan para pengelola hotel di metropolis, yakni soal banyaknya perizinan yang harus diurus sektor ini. Setidaknya, ada 24 jenis perizinan yang harus dimiliki sektor perhotelan, khususnya hotel bintang empat.
Iwan berharap, dengan program One Stop Service (OSS) Provinsi Sumsel, pengurusan perizinan sektor perhotelan dan restoran bisa lebih mudah. Termasuk kemudahan dalam berinvestasi di bidang ini. “Kalau bisa, perizinan tersebut bisa didelegasikan ke kabupaten/kota saja,” ungkapnya.
Sumber: sumatera ekspress.com
Bisnis perhotelan dan restoran di Sumsel, khususnya Palembang,. enurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumsel, Iwan Setiawan, saat ini saja ada 127 hotel mulai dari wisma, hotel kelas melati hingga hotel berbintang.
“Bahkan, bakal ada tambahan tiga hotel bintang tiga lagi, yakni Aston Quest di kawasan Dempo, hotel dari grup Thamrin, dan Grand Zurich,” jelasnya. Hotel Aston Quest akan mulai beroperasi Juli mendatang. Sedangkan, hotel yang akan didirikan grup Thamrin di kawasan Palembang Indah Mall (PIM) kemungkinan juga akan beroperasi tahun ini. Sedang untuk Hotel Grand Zurich di kawasan Rajawali, kemungkinan baru beroperasi 2010 mendatang.
Menurut Iwan, di metropolis saja ada satu hotel bintang lima, empat hotel bintang empat, dan tiga hotel bintang tiga. Sedangkan, jumlah restoran yang menjadi anggota PHRI mencapai 81 buah. Ini tidak termasuk yang belum terdaftar sebagai anggota PHRI. Lebih jauh dikatakannya, tahun lalu sektor perhotelan dan restoran menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel sekitar Rp14 miliar. “Pada tahun diperkirakan bisa naik antara Rp15 miliar hingga Rp16 miliar,” bebernya. Angka itu belum termasuk sejumlah retribusi dan pajak lain yang diatur dalam peraturan daerah (perda).
Sedangkan, tingkat occupancy hotel cukup bagus, yakni berkisar 85 persen. Ini berkaitan dengan program promosi pariwisata di Sumsel yang cukup gencar. Namun, masih ada permasalahan yang dikeluhkan para pengelola hotel di metropolis, yakni soal banyaknya perizinan yang harus diurus sektor ini. Setidaknya, ada 24 jenis perizinan yang harus dimiliki sektor perhotelan, khususnya hotel bintang empat.
Iwan berharap, dengan program One Stop Service (OSS) Provinsi Sumsel, pengurusan perizinan sektor perhotelan dan restoran bisa lebih mudah. Termasuk kemudahan dalam berinvestasi di bidang ini. “Kalau bisa, perizinan tersebut bisa didelegasikan ke kabupaten/kota saja,” ungkapnya.
Sumber: sumatera ekspress.com
